Selasa, 06 Februari 2018

Contoh Tes Potensi Akademik



Contoh Tes Potensi Akademik








Contoh Tes Potensi Akademik – pada umumnya juga sering di ujikan dalam proses penerimaan karyawan atau pegawai baru di sebuah perusahaan. Berbeda dengan psikotes, tes ini bertujuan untuk mengukur dan mengetahui kemampuan seseorang di bidang akademik dan pengetahuan umum lainnya. Melalui tes postensi akademik (TPA) maka akan dapat diketahui tingkat kecerdasan seseorang atau calon karyawan dan pegawai baru.

SEJARAH

Organisasi penyedia layanan Tes Potensi Akademik (TPA), berkembang dari waktu ke waktu, sejalan dengan perkembangan penggunaan dan pengguna alat tes itu sendiri. Sebagai alat tes, TPA pertama kali dikembangkan bersamaan dengan berdirinya Overseas Training Office(OTO) di Bappenas pada tahun 1984. Tugas OTO Bappenas pada waktu itu adalah mengelola dan mengkoordinasikan dana hibah luar negeri untuk peningkatan SDM khususnya PNS melalui program beasiswa S2 dan S3 luar negeri. Mengingat besarnya calon peserta dan tuntutan akan adanya kredibilitas untuk memilih calon peserta serta untuk menjamin keberhasilan penyelesaian studi peserta program yang diselenggarakan OTO Bappenas, dikembangkan suatu alat seleksi sejenis advanced level scholastic aptitude test (SAT) yang telah diterapkan secara luas di Amerika Serikat, dalam bahasa Indonesia. Konsep TPA dirancang mengikuti model Graduate Record Examination Aptitude Test (GRE) yang telah diterapkan secara luas di Amerika Serikat. Keputusan ini diambil karena sebagian besar calon mahasiswa dikirm ke universitas di Amerika Serikat yang menuntut calon lolos saringan GRE. Disamping itu, penelitian di Amerika Serikat menunjukan angka total GRE lebih valid dibanding indeks prestasi undergraduate sebagai alat prediksi keberhasilan dalam pendidikan pascasarjana. Dari pelaksanaan tes pertama tersebut ternyata mendapat sambutan positif dari departemen dan lembaga non departemen yang menyatakan bahwa TPA sangat sesuai digunakan sebagai salah satu alat seleksi bagi calon peserta program S2 dan S3 luar negeri. Dari analisis item soal-soal TPA menunjukan bahwa validitas dan reliabilitas TPA cukup tinggi. Untuk menjaga kualitas dan kredibilitas TPA, Koperasi Bappenas secara periodik bekerjasama dengan konsultan dan lembaga, baik dari dalam maupun luar negeri, dalam pengembangan TPA. Selain itu, OTO Bappenas juga terus memperbaiki sistem pendaftaran, pengadaan bahan, pelaksanaan tes, penilaian (skoring), dan penyampaian hasil kepada peserta. Pada perkembangan selanjutnya, TPA tidak hanya digunakan sebagai alat seleksi untuk program beasiswa S2 dan S3 luar negeri saja, namun juga digunakan sebagai alat seleksi penerimaan mahasiswa program S2 dan S3 oleh sebagian besar perguruan tinggi negeri dan swasta. Selain itu TPA juga kemudian dipergunakan sebagai alat seleksi penerimaan pegawai baru dan mutasi/promosi jabatan oleh departemen/lembaga non departemen di pusat dan daerah, BUMN/BUMD dan perusahaan swasta. Sebagai organisasi penyedia layanan, OTO Bappenas sebagai penyedia layanan di bawah lembaga pemerintah, sekarang telah diganti oleh lembaga berbadan hukum independen: Koperasi Pegawai Bappenas atau disebut juga dengan nama Koperasi Perencanaan. Koperasi Perencanaan memiliki unit khusus yang melayani permintaan penyelenggaraan TPA dan tes lain-lainya, yakni: Unit Usaha Otonom Penyelenggaraan Tes (UUO PT).


Apa Itu Tes Potensi Akademik?


Disclaimer dulu sebelum masuk penjelasan tentang TPA, yaitu pada SBMPTN 2013-2018 materi yan diuji berupa TKPA dan TKD . TKPA terdiri dari Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan TPA. TKD terdiri dari Tes Soshum dan Saintek. Di tahun 2019 diumumkan ada Tes Potensi Skolastik dan Tes Kemampuan Akademik.  TPS ini mirip dengan TPA sebelumnya. Oke kita lanjut ke pembahasan selanjutnya. Dikutip dari halaman LTMPT, TPS/TPA adalah salah satu jenis tes yang mengukur kemampuan konigtif, yaitu kemampuan penalaran dan pemahaman umum yang penting untuk keberhasilan di sekolah formal. Dalam tes ini dibagi menjadi beberapa sub tes, mulai dari penalaran umum, pemahaman membaca dan menulis, pengetahuan kuantitatif, dan pengetahuan dan pemahaman umum.

Seperti yang sudah dijelaskan diatas terdapat jenis-jenis soal TPS, untuk soal penalaran umum nantinya peserta ujian masuk PTN akan dihadapkan untuk bisa menalar sebuah bacaan, baik itu berupa teks, tabel, paragraf argumen, memahami informasi dalam bacaan, dan lain-lain. Selain itu, ada juga penalaran kualitatif dimana soal yang diujikan terdiri dari materi pecahan, perbandingan, aritmatika, persamaan linear, pola bilangan, dan lain-lain. Selain penalaran umum, Anda juga akan dihadapkan pada pemahaman bacaan dan menulis, di soal PBM ini Anda biasanya akan diberikan teks atau paragraf dan disuruh untuk memahaminya, mulai dari menentukan kesimpulan maupun pesan tersirat.

Selanjutnya adalah pengetahuan dan pemahaman umum, jika Anda menyukai pelajaran Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, Soal di tes ini akan dapat di kerjakan dengan mudah. Di UTBK sendiri soal Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris akan sering keluaar. Pengetahuan dan wawasan Anda tentang kebahasaan benar-benar diuji, seperti menentukan antonim, sinonim, idiom, hingga penggunaan EYD yang tepat. Terakhir adalah pengetahuan kuantitatif, dimana Anda akan bertemu soal matematika seperti peluang, aljabar, logika, himpunan, dan masih banyak lagi. Jadi, jika melihat keempat jenis soal TPS ini bisa disimpulkan bahwa tes ini mengajak Anda menganalisis dan mampu memecahkan sebuah masalah.


CONTOH TES POTENSI AKADEMIK

1.      Tes Verbal mencakup
               Tes Sinonim
               Tes Antonim
               Tes Padanan Hubungan
               Tes Pengelompokan Kata

2.      Tes Numerik terdiri dari:
               Tes Aritmetik
               Tes Seri Angka
               Tes Seri Huruf
               Tes Logika Angka
               Tes Angka Dalam Cerita

3.      Tes Logika terdiri dari:
               Tes Logika Umum
               Tes Logika Analisa Pernyataan dan Kesimpulan
               Tes Logika Cerita
               Tes Logika Diagram

4.      Tes Gambar terdiri dari:
               Tes Padanan Hubungan Gambar
               Tes Seri Gambar
               Tes Pengelompokan Gambar
               Tes Bayangan Cermin
               Tes Identifikasi Potongan Gambar


Untuk Contoh Tes Potensi Akademik Angka dan Huruf ini tugas sobat hanyalah melengkapi deretan angka atau huruf yang belum lengkap. Kelihatannya mudah kalau dilihat dari petunjuknya yang hanya disuruh melengkapi. Namun perlu diperhatikan, kalau sobat tidak terbiasa dalam mengerjakan soal model seperti ini, tidak tau tentang pola, tidak pernah berlatih tentang pola bilangan, dipastikan sobat tidak akan lolos untuk ujian TPA dengan materi barisan dan deret ini.

Ada sedikit tip dan trik yang sobat harus ketahui, dan ini sangatlah penting dalam mengerjakan soal-soal barisan dan deret nantinya. Sobat perhatikan tulisan di bawah ini yang memuat angka dan huruf, sobat bisa memisalkan urutan huruf ini dengan urutan angka. Dan ini akan memudahkan sobat dalam mengerjakan soal.
Contoh Tes Potensi Akademik bagian kemampuan numerik merupakan tes yang ditujukan untuk mengetahui kemampuan seseorang dalam berhitung dengan benar dalam waktu yang terbatas. Ruang lingkup tes numerik meliputi perhitungan, estimasi, interpretasi data, dan logika matematika, serta barisan dan deret. 

Contoh Soal Basaha Indonesia

 

Baca teks berikut untuk menjawab soal nomor 1–4!

 

(1) Meskipun gejala dan efeknya hampir mirip, ada perbedaan besar antara stres dan depresi.(2) Depresi merupakan masalah kesehatan umum yang dapat menyebabkan periode kesedihan berkepanjangan dan memicu pikiran bunuh diri. (3) Di lain sisi, stres juga masalah umum dan serius, tetapi sering diremehkan dan menganggap sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. (4) Apa perbedaan antara depresi dan stres? (5) Depresi merupakan kondisi klinis yang memiliki beberapa gejala yang jelas. (6) Ini merupakan penyakit umum yang cukup banyak menyerang populasi dunia. (7) Sama seperti gangguan kardiovaskuler, depresi dikategorikan sebagai sebuah penyakit. (8) Sementara itu, stres memiliki arti yang berbeda bagi setiap orang. (9) Stres dapat hadir dalam jutaan bentuk, apakah itu masalah keluarga, tekanan pekerjaan dan keuangan, serta kesepian. (10) Sesuatu yang dianggap seseorang sebagai tugas sehari-hari dan dapat diselesaikan dengan mudah juga menyebabkan stres.

 

 

1. Topik: Kesesuaian Pernyataan

Subtopik: Konsep Kilat Kesesuaian Pernyataan

Konsep: Pernyataan yang sesuai

 

Pernyataan manakah yang tidak sesuai dengan bacaan di atas?

a.Depresi mempunyai kemiripan dengan stres.

b.Stres juga merupakan masalah kesehatan mental.

c.Depresi dapat berakibat fatal bagi penderitanya.

d. Ternyata ada perbedaan cukup besar antara stres dan depresi.

e. Stres sering kali dianggap sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.

Kunci: B

 

Pembahasan:

Pilihan A, kemiripan depresi dan stres, merujuk pada kalimat pertama, yaitu meskipun gejala dan efeknya hampir mirip, ada perbedaan besar antara stres dan depresi. Pilihan C, depresi dapat berakibat fatal, merujuk pada kalimat kedua, yaitu depresi merupakan masalah kesehatan mental umum yang dapat menyebabkan periode kesedihan berkepanjangan dan memicu pikiran bunuh diri.

Pilihan D, perbedaan yang cukup besar antara depresi dan stres, merujuk pada kalimat pertama, yaitu meskipun gejala dan efeknya hampir mirip, ada perbedaan besar antara stres dan depresi. Pilihan E, stres sering dianggap bagian dari kehidupan sehari-hari, merujuk pada kalimat ketiga, yaitu stres juga masalah umum dan serius, tetapi sering diremehkan dan menganggap sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.

Jadi, pernyataan yang tidak sesuai pada pilihan jawaban B karena dalam teks tidak dijelaskan apabila stres merupakan masalah kesehatan mental.

 

2. Topik : Ejaan

Subtopik : Konsep Kilat Penulisan Kata

Konsep : Kata Serapan

Kata yang ditulis tidak sesuai dengan ejaan terdapat pada ….

 

a.Kalimat (6)

b.Kalimat (7)

c.Kalimat (8)

d.Kalimat (9)

e.Kalimat (10)

Kunci Jawaban: B

 

Pembahasan:

Kata kardiovaskurel seharusnya ditulis kardiovaskular.

 

3. Topik: Kalimat dan Wacana

Subtopik: Konsep Kilat Kalimat Efektif

Konsep: Kalimat Efektif 

Kalimat manakah yang tidak efektif pada bacaan di atas?

 

a.Kalimat (1)

b.Kalimat (2)

c.Kalimat (3)

d.Kalimat (4)

e.Kalimat (6)

Kunci Jawaban: A

 

Pembahasan:

Kalimat satu merupakan kalimat yang tidak efektif karena tidak memiliki subjek. Kalimat satu merupakan kalimat majemuk yang memiliki fungsi kalimat sebagai berikut:  Meskipun gejala dan efeknya hampir mirip (ket), ada perbedaan besar (p) antara stres dan depresi (pel).

 

 

4. Topik: Kata, Frasa, dan Makna Kata

Subtopik: Konsep Kilat Kata dan Makna

Konsep: Makna Kata

 

Kalimat manakah yang menggunakan kata yang maknanya selaras dengan kata memicu pada kalimat (2)?

 

a.Gurunya selalu mendorongnya untuk belajar rajin.

b.Tentara itu menarik pelatuk senjatanya setelah dia membidik.

c.Semangat juangnya membawanya menjadi pemenang lomba.

d.Stres mengakibatkan terjadinya gangguan pada jantung.

e.Pemecatan ketua partai itu menyebabkan terjadinya gelombang demonstrasi.

Kunci Jawaban: E

 

Pembahasan:

Kalimat (2) ialah sebagai berikut: Depresi merupakan masalah kesehatan umum yang dapat menyebabkan periode kesedihan berkepanjangan dan memicu pikiran bunuh diri.

Kata memicu pada kalimat tersebut berarti menyebabkan.

 

 

Baca teks berikut untuk menjawab soal nomor 5

 

(1) Perjalanan ke Mars akan lebih berbahaya dari sebelumnya. (2) Penelitian terbaru menyebutkan bahwa ada peningkatan risiko kanker dua kali lebih tinggi bagi astronaut yang melakukan perjalanan ke planet merah tersebut. (3) Risiko kanker yang tinggi ini disebabkan adanya radiasi kosmik. (4) Memakai baju astronaut yang lebih tebal tidak akan menyelesaikan masalah. (5) Mereka menemukan bahwa model risiko yang sebelumnya dijadikan pedoman belumlah lengkap. (6) Apalagi, model ini selama ini dijadikan pedoman oleh NASA dan grup lainnya. (7) Model lama tersebut menyatakan bahwa sel stem kanker yang teradiasi hanya berdasarkan kerusakan sel langsung dan mutasi. (8) Sementara itu, pada model baru, turut dihitung kemungkinan kerusakan berat pada sel yang akan meningkatkan risiko kanker untuk sel bystander. (9) Dengan demikian, ada efek turunan yang sulit dihindari.

 

 

 

5. Topik : Wacana

Subtopik : Konsep Kilat Wacana

Konsep : Wacana

Manakah ringkasan yang paling tepat dari bacaan di atas?

 

a.Astronaut yang melakukan perjalanan ke Mars berisiko terkena kanker dua kali lebih tinggi karena adanya radiasi kosmik.

b.Risiko kanker yang akan dialami oleh astronaut yang melakukan perjalanan ke Mars menjadi lebih tinggi akibat adanya efek turunan yang sulit dihindari.

c.Perbedaan utama perhitungan risiko kanker pada model lama dan model baru dalam perjalanan ke Mars terletak pada kemungkinan kerusakan berat pada sel.

d.Penelitian telah menemukan bahwa perjalanan ke Mars berisiko tinggi bagi para astronaut dengan adanya kemungkinan terkena serangan kanker.

e.Perjalanan ke Mars meningkatkan risiko astronaut terkena kanker dua kali lebih tinggi karena adanya koreksi perhitungan risiko kanker pada perjalanan ke Mars pada model lama.

Kunci Jawaban: E

 

Pembahasan:

Ringkasan dalam teks harus mencakup keseluruhan isi teks. Oleh karena itu, jawaban yang tepat adalah “perjalanan ke Mars meningkatkan risiko astronaut terkena kanker dua kali lebih tinggi karena adanya koreksi perhitungan risiko kanker pada perjalanan ke Mars pada model lama.” karena mencakup gagasan pokok dari kedua paragraf.

 

CONTOH SOAL SIMAK UI BAHASA INGGRIS

 

 

Teks untuk menjawab soal nomor 1 sampai nomor 4.

 

There appears to be increasing numbers of children who specialize in a single sport at an early age. The lure of a college scholarship or a professional career can motivate young athletes to commit to specialized training regimens at an early age. However, the American Academy of Pediatrics recommends avoiding specializing in one sport before puberty.

Once puberty begins, both boys and girls go through their adolescent growth spurt (AGS). The change and the age at which they occur can have an impact on a child’s sports performance. Going through this can have a significant impact on athletic performance in both positive and negative ways. Increases in body size, hormones, and muscle strength can improve athletic performance. Nevertheless, there may be a temporary decline in balance skills and body control during the AGS. Quick increases in height and weight affect the body’s center of gravity. Sometimes, the brain needs to adjust to this higher observation point. As a result, a teen may seem a little clumsy.

This phase is especially noticeable in sports that require good balance and body control (e.g. figure skating, diving, gymnastics, basketball). In addition, longer arms and legs can affect throwing any type of ball, hitting with a bat, catching with a glove, or swimming and jumping. Coaches that are aware of the AGS can help reduce athletic awkwardness by incorporating specific aspects of training into practice sessions.

 

1. Topik: Reading Comprehension

Subtopik: Specific Information

Konsep: Synonym

 

The word “lure” in paragraph 1 is closest in meaning to . . .

 

a.plan

b.illusion

c.chance

d.appeal

e.thought

Kunci Jawaban: D

 

Pembahasan

Soal ini menanyakan sinonim atau kata yang memiliki arti yang sama dengan lure. Kata lure memiliki arti “daya pikat”. Coba kita perhatikan arti dari masing-masing pilihan jawaban; plan berarti “rencana”, illusion berarti khayalan, chance berarti “kesempatan”, appeal berarti “daya tarik” dan thought berarti “pikiran”.

 

 

2. Topik: Reading Comprehension

Subtopik : Specific Information

Konsep : Referent

 

 The word “this” in paragraph 2 refers to . . .

 

a.age

b.impact

c.puberty

d.change

e.occurrence

Kunci Jawaban: C

 

Pembahasan:

Soal ini menanyakan apa yang dirujuk oleh kata this yang terdapat pada paragraf kedua. Untuk menjawab pertanyaan seperti ini, kita bisa perhatikan kalimat yang mengandung kata this di dalamnya dan juga kalimat sebelumnya atau bahkan dua kalimat sebelumnya jika informasi yang diminta tidak dapat ditemukan di paragraf yang mendahuluinya.

Pada paragraf kedua, kalimat yang mengandung kata this dan kalimat sebelumnya adalah Once puberty begins, both boys and girls go through their adolescent growth spurt (AGS). The change and the age at which they occur can have an impact on a child’s sports performance. Going through this can have a significant impact on athletic performance in both positive and negative ways.

(Saat pubertas mulai berjalan, baik anak laki-laki maupun perempuan melalui percepatan pertumbuhan remaja. Perubahan dan usia dimana dapat berdampak pada kinerja olahraga mereka. Melalui hal ini dapat memberikan dampak yang signifikan pada kinerja atletik mereka baik secara positif atau negatif). Hal yang dimaksud dapat memiliki dampak negatif maupun positif adalah pubertas.

 

3. Topik : Reading Comprehension

Subtopik : Specific Information

Konsep : Paraphrase

 

Which sentence is closest in meaning to the last sentence in paragraph 3?

 

A.By designing training founded on the knowledge of AGS, trainers can be more  aware of possible difficulties in sports.

B. With practice that prevents children from performing awkwardly, trainers can assist children through this growth phase.

C. To help children perform with more ease, trainers should consider the effects of puberty when designing a training routine.

D. Without considering the physical changes undergone by children, trainers cannot prevent them from having difficulties when training.

E. Since identifying potential problems during children’s phase of AGS is necessary to eliminate clumsiness, trainers can do this before training begins.

Kunci Jawaban: B

 

Pembahasan:

Soal ini menanyakan tentang kalimat manakah yang memiliki makna sama dengan kalimat terakhir pada paragraf ketiga. Kalimat yang dimaksud adalah Coaches that are aware of the AGS can help reduce athletic awkwardness by incorporating specific aspects of training into practice sessions.

Dari kalimat ini dapat disimpulkan bahwa kalimat ini menjelaskan pelatih yang bersedia membantu mengurangi kecanggungan pada saat latihan. Dengan kata lain, melalui latihan yang dapat mencegah anak-anak merasa canggung ini, pelatih dapat membantu mereka melewati fase pertumbuhan ini.

 

4. Topik: Reading Comprehension

Subtopik: General Information

Konsep: Main Idea

 

The most appropriate title for this passage is..

 

A.Adolescent Growth Spurt and Sport

B. Effects of Puberty on Sports Performance

C. The Rising Popularity of Sports among Children

D. The Impact of Poor Balance and Body Control

E. The Side Effects of Specializing in Sports of Children

Kunci Jawaban: B

 

Pembahasan:

Soal ini menanyakan judul yang paling tepat untuk teks di atas. Pada teks tersebut, penulis memaparkan tentang dampak pubertas terhadap performa olahraga pada anak-anak, baik laki-laki maupun perempuan. Penulis juga menjelaskan beberapa dampak fisik yang dapat dialami oleh anak-anak saat mereka mengalami pubertas dan bagaimana hal tersebut dapat berpengaruh pada performa olahraga. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa judul yang paling tepat untuk teks diatas adalah pengaruh pubertas terhadap kinerja olahraga. 



PERHITUNGAN 

Soal-soal perhitungan yang umum diujikan dalam psikotes, tes potensi akademik, dan tes bakat skolastik adalah aritmatika dasar seperti penjumlahan, pengurangan, pembagian, perkalian. Perhitungan lain seperti pecahan, persentase, perbandingan, proporsi, rata-rata, jarak, waktu, dan kecepatan juga sering muncul dalam setiap tes.


1.      Seri angka : 44 34 15 43 33 15 42 32 15 selanjutnya...
             A.    41 30
             B.     41 31
             C.     31 41
             D.    30 40
             E.     30 42

2.      Seri angka : 1 4 15 2 5 14 3 6 13 selanjutnya...
             A.    4 7 12
             B.     5 8 13
             C.     4 8 12
             D.    4 7 11
             E.     5 6 13

3.      Seri huruf : a c f j o selanjutnya adalah ...
             A.    p
             B.     t
             C.     v
             D.    u
             E.     z

4.    Volume ember jika penuh adalah 42,5 liter. Namun hanya terisi 3/5 saja saat ini. Dan diambil lagi oleh Andi sehingga kini hanya terisi 1/5 saja. Berapa literkah yang diambil oleh Andi ?
              A.    17 liter
              B.     8,5 liter
              C.     17,5 liter
              D.    8 liter
              E.     34 liter

5.  Fahry dan Popa masing-masing mampu menghabiskan segelas jus apukat dalam waktu 25 detik. Sedangkan Azkia membutuhkan waktu 50 detik untuk melakukan hal sama. Jika ketiganya diminta bergabung untuk menghabiskan 4 ½ gelas jus apukat bersama-sama, berapa lama waktu yang dibutuhkan ? Tapi, Azkia tidak mau bergabung untuk gelas keempat dan gelas kelima.
              A.    54 detik
              B.     48,75 detik
              C.     47,85 detik
              D.    50,25 detik
              E.     55 detik

6.      Antonim PARTISAN
             A.    Pihak
             B.     Netral
             C.     Partai politik
             D.    Kelompok
             E.     Ikut bergabung

7.      Antonim PROMINEN
             A.    Anggun
             B.     Biasa
             C.     Mewah
             D.    Tetap
             E.     Sementara

8.      Antonim SPORADIS
             A.    Jarang
             B.     Sering
             C.     Bergantian
             D.    Meningkat
             E.     Terhenti






https://api.whatsapp.com/send?phone=6282143247049&text=Saya%20mau%20mendaftar%20Pelatihan%20TPA.%20Bagaimana%20cara%20mendaftarnya?

http://sukses-tpa.com/pelatihan-private-tpa/

 

Contoh Tes Potensi Akademik